WWW.TARGETOPRASINEWS.COM

Durian Lokal: Aroma Tajam yang Membelah Selera, Rasa Legit yang Menaklukkan Lidah


Lebak, targetoprasinews.com — Ia berduri, keras, dan beraroma menyengat. Kehadirannya kerap memicu perdebatan panjang!: dicintai dengan fanatisme nyaris membabi buta, dibenci dengan penolakan tanpa kompromi. Namun satu hal tak terbantahkan—durian tak pernah benar-benar turun dari singgasananya. Di balik bau yang menghantam indera, tersembunyi rasa legit yang sanggup menaklukkan siapa pun yang berani mendekat.

Bagi para pemujanya, durian bukan sekadar buah musiman. Ia adalah pengalaman, bahkan peristiwa. Setiap belahan menyimpan karakter berbeda—seperti kisah yang tak pernah diulang dengan cara yang sama.

Edo seorang penikmat durian asal Lebak Banten, menggambarkan durian lokal layaknya karya alam yang jujur dan bersahaja.

“Durian lokal ini lembut, manisnya tenang, punya sentuhan khas yang tidak meledak-ledak,” ujarnya, Minggu (14/12/2025). “Berbeda dengan durian luar daerah seperti Musang King, yang aromanya kuat dan rasanya creamy, langsung menghantam lidah.”

Namun kenikmatan itu lahir dari kesabaran yang panjang dan sunyi. Pohon durian tak mengenal paksaan. Ia menuntut waktu, ketelatenan, dan perawatan nyaris tanpa jeda. Bertahun-tahun petani menunggu—merawat, berharap, dan berjudi dengan alam—hingga akhirnya bunyi jatuh buah dari dahan menjadi tanda bahwa kesabaran mereka tak berkhianat.

Tak mengherankan jika musim durian bernilai mahal. Setiap butirnya adalah hasil kerja panjang dan risiko besar. Cuaca yang kian tak menentu, serangan hama, hingga penyakit tanaman selalu mengintai kebun-kebun durian, menjadi bayang-bayang yang tak pernah benar-benar pergi.

Meski demikian, durian tetap berdiri sebagai tumpuan harapan ekonomi. Permintaannya terus merangkak naik, melampaui pasar lokal hingga menembus pasar internasional. Di banyak daerah, durian bukan sekadar komoditas—ia adalah denyut kehidupan, sumber nafkah, dan simbol ketahanan petani menghadapi zaman.

Durian memang kontroversial. Aromanya memecah selera, durinya melukai tangan, dan harganya kadang memicu keluhan. Namun saat dagingnya menyentuh lidah, seluruh perdebatan seolah runtuh tanpa perlawanan.

Di sanalah durian menegaskan jati dirinya—sebagai raja buah yang tak pernah kehilangan pesona, Durian Lokal!. 

Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia