Lebak, targetoprasinews.com — Terkait Soal Dua tenaga medis yang selama ini menjadi tumpuan pelayanan pasien di RS Misi Lebak dan Klinik Bhakti Yuana, yakni dr. Ferry Arrochman, Sp.DVE dan drg. Greny Soewito, secara mengejutkan menerima pemberitahuan pemecatan secara mendadak. Pemecatan tersebut dinilai berlangsung cepat dan tanpa penjelasan yang memadai.
Direktur Utama RS Misi Lebak, dr. Totot, saat dikonfirmasi awak media di ruang kerjanya terkait isu pemecatan tersebut, menyampaikan bahwa dirinya belum dapat memberikan keterangan lebih jauh karena masih harus mengonfirmasikan persoalan itu kepada pihak yayasan.
Menurut dr. Totot, setiap langkah yang diambilnya tetap harus melalui koordinasi dengan pimpinan di atasnya.
“Bagaimanapun saya punya pimpinan,” ujarnya singkat.
Selain konfirmasi langsung, pihak media juga terus berupaya meminta keterangan lanjutan melalui aplikasi WhatsApp. Namun hingga saat ini, dr. Totot mengaku masih mengalami kesulitan untuk bertemu langsung dengan organ yayasan. Ia menjelaskan bahwa pihak yang bersangkutan masih memiliki urusan lain di luar.
“Kebetulan yang bersangkutan masih ada urusan di luar,” katanya.
Lebih lanjut, dr. Totot menambahkan bahwa dirinya akan berkonsultasi dengan konsultan hukum dari pihak yayasan guna memperoleh kejelasan terkait permasalahan tersebut.
Saat kembali dikonfirmasi pada Kamis (18/12/2025), dr. Totot menyampaikan permohonan maaf karena belum bisa memberikan keterangan lebih detail.
“Maaf, saya sedang konsentrasi dengan masalah internal yang berkaitan dengan tanggung jawab saya sebagai pimpinan organisasi, yakni penyusunan rencana kerja dan anggaran,” jelasnya.
Sumber: dr. Ferry Arrochman, Sp.DVE dan drg. Greny Soewito
Penulis: Tim


