Donasi warga berhasil terkumpul Rp 17.290.000. Salah seorang warga, Umaedi mengatakan, aksi solidaritas itu dilakukan masyarakat kampung Cilangkahan Desa Peucangpari. Mereka sepakat untuk patungan untuk memperbaiki ruas jalan poros desa yang rusak selama bertahun-tahun.
"Hampir 10 tahun dari tahun 2012 saja jalan ini tidak pernah tersentuh pembangunan. Kami sudah mengajukan permohonan berkali-kali, tapi belum ada tindakan nyata dari pemerintah. Akhirnya, kami memutuskan untuk bergerak sendiri," kata Umaedi sapaan akrab Umeng kepada wartawan Selasa, 12 Agustus 2025.
Dari penggalangan donasi tersebut pihaknya mampu mengumpulkan dana Rp 17.290.000. Tak butuh waktu lama, uang tersebut langsung dibelanjakan material semen, pasir dan keperluan lainnya untuk proses perbaikan jalan.
Proses perbaikan jalan pun dilakukan secara gotong royong. Ratusan masyarakat kompak turun ke jalan untuk melakukan penambalan ruas yang rusak.
"Kami sudah lelah, setiap hari wara-wiri melintasi jalan ini dengan kondisi rusak. Kerusakan ini mengganggu mobilitas masyarakat," ujarnya.
Kerusakan jalan juga berulang kali mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. Pihaknya berharap aksi solidaritas dari masyarakat akan memberikan manfaat bagi seluruh pengguna jalan.
Diketahui, dalam aksi tersebut warga memasang spanduk bertuliskan yang berisi 'perbaikan jalan swadaya masyarakat jalan waduk- Cilangkahan'.
Kepala Desa Peucangpari Sarhanah, mengaku, pihaknya sudah mengusulkan kepada pemerintah Provinsi Banten tinggal menunggu realisasi.
"Kami juga sebetulnya sudah mengusulkan kepada pemerintah Provinsi Banten tinggal nunggu waktu saja, karena mungkin masyarakat tidak sabar dan alasannya akan mengadakan kegiatan Maulid nabi, dan akan mengundang penceramah ternama atas dasar itu masyarakat takut menjadi kendala soal kerusakan jalan, makanya masyarakat melakukan inisiatif kerja bakti dan gotong royong," kata Sarhanah saat dihubungi melalui telepon.
Sementara itu Sardi, Camat Cigemblong mengapresiasi, dedikasi masyarakat yang rela berkorban inisiatif gotong royong, dalam memperbaiki jalan tersebut dengan swadaya.
"Setiap kali Musrenbang juga kami usulkan, sudah beberapa kali, bahkan kami sudah melayangkan proposal ke Dinas PU provinsi tinggal nunggu realisasi. Karena mungkin karena mungkin masyarakat tidak sabar dan ingin secepatnya dibangun dilakukanlah gotong royong dengan swadaya," kata Sardi. (Red/TO)
