LEBAK, TARGET OPRASI NEWS.COM – Pemasangan paving block di RW 10, Kelurahan Cijoro Lebak, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, menuai sorotan. Pasalnya, pengerjaan proyek tidak dimulai dari ujung jalan yang justru mengalami kerusakan parah, melainkan langsung dikerjakan dari area tengah permukiman.
Proyek peningkatan kualitas PSU permukiman berupa pembangunan jalan lingkungan di Kampung Salahaur RW 10, Kelurahan Cijoro Lebak, Kecamatan Rangkasbitung, dikerjakan oleh CV. Kabeja berdasarkan nomor kontrak 600/SPK.0972.UPPSu/DPerkim-3/2025 tertanggal 5 Agustus 2025. Pekerjaan ini memiliki nilai anggaran sebesar Rp189.390.000 dari APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2025 dengan jangka waktu pengerjaan 60 hari kalender.
Pantauan awak media di lapangan, pada 27 Agustus 2025 menunjukkan, pemasangan paving block difokuskan ke area dalam perkampungan, sementara ruas jalan di bagian ujung masih dalam kondisi rusak berat dan belum tersentuh perbaikan.
Menanggapi hal tersebut, Beni, salah satu pengelola proyek, menjelaskan bahwa lokasi pemasangan paving block ditentukan berdasarkan usulan warga.
“Itu mah warga yang ngusulin, coba tanya aja ke Pak RT. Pemasangan itu atas permintaan warga sesuai usulan Pak RW,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.
Ketua RW 10, Jeni, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa pemasangan paving block tidak dimulai dari ujung jalan, melainkan dari dalam permukiman.
“Itu permintaan ketua RT sama warganya. Kalau berbicara jalan rusak, ya semuanya rusak. Nanti beres yang itu diusulkan semuanya sampai ke ujung. Seharusnya memang pemasangan paving block dimulai dari ujung sampai ke belakang, bukan sebaliknya. Hingga saat ini, jalan dari ujung Jalan Bakti Manunggal masih rusak parah,” jelasnya.(ds)
