Lebak, TARGETOPRASINEWS.COM - Alumni Wasilatul Falah (Wasfal) Rangkasbitung, Kabupaten Lebak H Abdul Rouf menilai KH Mochamad Yusuf sangat layak menjadi Pahlawan Nasional, karena dedikasi perjuangan beliau untuk bangsa dan negara cukup besar.
"Kami berharap pemerintah dapat mengangkat KH Mochamad Yusuf sebagai Pahlawan Nasional," kata Abdul Rouf saat dihubungi di Lebak, Selasa.
KH Mochamad Yusuf merupakan putra pasangan KH Mukri dan Hj Siti Saodah dan lahir di Cikulur, Kabupaten Lebak pada 1920, dan meninggal tahun 2008 di Rangkasbitung.
Ia sejak usia tujuh tahun, KH Mochamad Yusuf mendapatkan pendidikan agama Islam dari orang tuanya sebagai ulama besar di Lebak, kemudian beliau menimba ilmu ke pondok pesantren di Banten dan Jawa Barat.
Namun, beliau selain belajar agama Islam di ponpes juga berjuang melawan pemberontakan terhadap Belanda di sejumlah daerah di Banten hingga merdeka.
Setelah merdeka Indonesia, KH Mochamad Yusuf berjuang untuk menyampaikan dakwah dan ceramahnya kepada masyarakat selalu sejuk serta mengajak umat untuk memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dedikasi dan semangat juang ulama kharismatik itu mendirikan lembaga pendidikan agama Islam bertujuan agar anak- anak bangsa cerdas dan memiliki kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang memadai dan berakhlak mulia.
Sebab, pendidikan itu menjadi pilar kemajuan bangsa untuk memberantas kebodohan dan kemiskinan.
Beliau mendirikan Yayasan Wasilatul Falah (Wasfal) tahun 1965 mulai Pondok Pesantren, Sekolah Tinggi Agama Islam ( STAI) berbagai jurusan Bidang Keislaman, Madrasah Aliyah (MA), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Diniyah.
Bahkan, Perguruan Tinggi Wasfal masuk kategori tertua di Provinsi Banten dan alumninya ribuan orang di Tanah Air.
"Kami belajar di Ponpes Wasfal itu dengan didik penuh kasih sayang agar memiliki ilmu yang bermanfaat bagi bagi bangsa dan negara," kata pengajar di Ponpes Tebu Ireng 08 Banten.
Menurut dia, dirinya selama menimba ilmu, KH Mochamad selalu menyampaikan amanah kepada murid-muridnya untuk mencintai NKRI.
Selain itu juga menjadi orang yang bisa menahan amarah, karena menahan marah bisa menyelesaikan masalah dan tidak menimbulkan masalah.
Begitu juga selalu mengajak belajar keras untuk menimba ilmu sehingga bisa bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Dengan amanah KH Mochamad Yusuf itu, alumni Wasfal Rangkasbitung dari berbagai daerah di Tanah Air bisa mengabdikan diri kepada negara, agama dan bangsa.
"Kami sendiri sebagai alumni Wasfal bisa mengabdikan diri di Kementerian Agama hingga pensiun," katanya.
Ia mengatakan,dirinya merasa bangga jika KH Mochamad Yusuf diusulkan untuk menjadi gelar Pahlawan Nasional.
Sebab, dedikasi perjuangan KH Mochamad Yusuf untuk bangsa dan negara cukup besar, bahkan seringkali diundang Presiden Soeharto untuk mengenang jasa beliau.
Oleh karena itu, pihaknya berharap persyaratan untuk meraih gelar Pahlawan Nasional dipenuhi untuk diusulkan kepada Kementerian Sosial.
Bila terpenuhi persyaratan itu maka dukungan dari kepala daerah baik bupati dan gubernur serta politisi mengajukan kepada pemerintah untuk diproses meraih gelar Pahlawan Nasional.
"Kami menilai KH Mochamad Yusuf itu sangat layak sebagai Pahlawan Nasional," katanya. (ds/red)